Andromeda Javas Karimullah. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jumat, 20 Mei 2011

Asal Mula Ilmu Nahwu

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi.

Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu?. Simak artikel berikut.


Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika Islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang. Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab, sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu.


Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Sayidina Ali Bin Abi Thalib, KW.
Terdapat suatu kisah yang dinukil dari Abul Aswad Ad-Duali, bahwasanya ketika ia sedang berjalan-jalan dengan anak perempuannya pada malam hari, sang anak mendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta bagusnya bintang-bintang. Kemudian ia berkata, مَا أَحْسَنُ السَّمَاءِ . “Apakah yang paling indah di langit?”. Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat tanya.
Kemudian sang ayah mengatakan, نُجُوْمُهَا يَا بُنَيَّةُ . “Wahai anakku, Bintang-bintangnya”.
Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan, اِنَّمَا اَرَدْتُ التَّعَجُّبَ . “Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman”.
Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah, مَا اَحْسَنَ السَّمَاءَ . “Betapa indahnya langit”. Bukan, مَا اَحْسَنُ السَّمَاءِ . “Apakah yang paling indah di langit?”. Dengan memfathahkan hamzah…


****


Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika ia melewati seseorang yang sedang membaca al-Qur’an, ia mendengar sang qari membaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan, أَنَّ اللهَ بَرِىءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولِهُ Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata rasuulihi yang seharusnya di dhommah. Menjadikan artinya “…Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan rasulnya..”
Hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut menjadi rusak dan menyesatkan.
Seharusnya kalimat tersebut adalah, أَنَّ اللهَ بَرِىءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُوْلُهُ “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.”
Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan gagahnya Bahasa Arab ini menjadi hilang, padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah Islam.
Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat ta’ajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali, اُنْحُ هَذَا النَّحْوَ “Ikutilah jalan ini”.
Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah). Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi. Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab lainnya, seperti Abu Amru bin ‘alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri (peletak ilmu arudh dan penulis mu’jam pertama) , sampai ke Sibawaih dan Kisai (pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab).


Seiring dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya bukan termasuk daerah Jazirah Arab). Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai akhirnya mereka membaguskan pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita sekarang.


Demikianlah sejarah awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ponpes Gading Mangu

Pondok Pesantren Terpadu Gading Mangu Perak Jombang

Pondok Pesantren Gading Mangu merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam terbesar di Indonesia, yang menekankan pada pengajaran Al Quran & Al Hadist dan pembentukan akhlakul karimah generasi muda. Pondok Pesantren ini beralamat di desa Gading Mangu Perak Jombang Propinsi Jawa Timur. Lokasinya hanya 400 meter masuk ke utara pasar Jeruk Kecamatan Perak Kabupaten Jombang.

Disamping mendidik generasi muda menjadi mubaligh dan mubalighot handal yang menguasai ilmu Quran dan Hadist serta berakhlak mulia, Pondok Pesantren Gading Mangu sekaligus membina para santrinya agar mempunyai intelektualitas tinggi dan berwawasan global. Karena pondok pesantren ini ditunjang dengan sekolah umum tingkat SMP, SMU dan SMK di bawah pengelolaan Yayasan Budi Utomo.

Pondok Pesantren Gading Mangu saat ini menampung sebanyak 3.500 (tiga ribu lima ratus) siswa terbagi atas 1950 (seribu sembilan ratus lima puluh) santri putra dan 1.550 (seribu lima ratus lima puluh) santri putri berasal dari berbagai daerah di seluruh penjuru Indonesia. Dari jumlah santri tersebut sebanyak 1.139 orang sekolah di SMU Budi Utomo, 917 orang duduk di bangku SMK Budi Utomo dan 806 orang menjadi siswa SMP Budi Utomo.

Keuntungan sistem pendidikan terpadu ini antara lain:
  1. Dalam kurun waktu yang sama siswa bisa menjadi mubaligh atau mubalighot dan menguasai / khatam Quran dan Hadist, sekaligus lulus pendidikan umum SMP, SMU atau SMK.
  2. Biaya pendidikan relatif lebih efisien karena lokasi pondok pesantren menyatu dengan sekolah, tidak perlu biaya transport tambahan. Sedang biaya pemondokan total hanya Rp 190.000,- (seratus sembilan puluh ribu rupiah) per bulan sudah termasuk uang makan.
  3. Karena kegiatan sekolah dan pondok yang ketat maka siswa dituntut hidup disiplin, tidak ada waktu luang untuk kegiatan sia-sia; seperti keluyuran, nonton TV dan main game secara berlebihan, dugem dan aktivitas lain yang menjurus pada pelanggaran hukum dan aturan agama.
  4. Karena siswa Pondok Pesantren ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, maka secara langsung setiap siswa akan saling mengenal dan lebih memahami budaya, geografis dan adat istiadat berbagai etnis bangsa Indonesia

Pondok Pesantren Gading Mangu yang mulai beroperasi tahun 1952 ini memiliki fasilitas antara lain gedung asrama putri, gedung asrama putra, aula, wisma tamu, dapur umum dan pusat kegiatan siswa yaitu Masjid Baitul Antiq yang diresmikan oleh Bupati Jombang H. Soewoto Adiwibowo pada tanggal 7 Januari 1997.


Gedung asrama putri dan Masjid Baitul Antiq di Pondok pesantren Gading Mangu 1

Gedung asrama putra di Pondok Pesantren Gading Mangu 1 Perak Jombang

Ruang makan siswa dan kantin tempat siswa hangout di waktu luang

Program Pendidikan di Pondok Pesantren Gading Mangu meliputi:

Pendidikan Agama
  • Quran; bacaan, terjemahan, dan tafsir
  • Hadist Himpunan
  • Faroidh; hukum pembagian waris
  • Qiroatu Sab'ah
  • Nahwu shorof
  • Kutubu Sittah
Pendidikan Umum
  • Budi pekerti / Akhlakul Karimah
  • Wawasan kebangsaan
  • Olah raga dan Outbond
  • Kewirausahaan / Enterprenuership dan
  • Pengabdian Masyarakat


Pengajian khataman hadist Bukhari di Pondok Gading Mangu, diperuntukkan bagi siswa / siswi yang telah lulus mubaligh atau mualighot. Kelas khataman Bukhori ini diikuti kurang lebih 120 orang siswa laki-laki dan perempuan

Pondok Pesantren Gading Mangu 2

Mengantisipasi perkembangan jamaah Muslim di Indonesia Pondok Pesantren Gading Mangu pada tahun 2000 berkembang ke selatan bersebelahan dengan sekolah Budi Utomo dengan pusat kegiatan di Masjid Luhur Nur Hasan. Sekarang pondok pesantren ini diasuh oleh 140 (seratus empat puluh) guru dan dibantu oleh 135 orang petugas /pegawai.

Tampak ruang terbuka Pondok Pesantren Gading Mangu 2 yang dilingkupi gedung SMK Budi Utomo, Gedung Serbaguna dan Masjid Luhur Nur Hasan. Ruang terbuka ini juga berfungsi sebagai lapangan olah raga dan tempat parkir bagi para pengunjung pondok pesantren.

Di belakang gedung SMK adalah gedung pondok pesantren Gading Mangu 2 yang terdiri dari; asrama putra, ruang belajar mengajar, perpustakaan, wisma tamu, dapur dan ruang makan.


Tampak gedung SMP Budi Utomo dan tempat wudhu berada di sebelah Masjid Luhur Nur Hasan


Para siswa Pondok Pesantren Gading Mangu berbaur dengan masyarakat desa melaksanakan salat berjamaah di Masjid Luhur Nur Hasan

Ponpes Millenium Alfina Lengkong




Masjid Millenium Alfina sebagai pusat kegiatan Pondok Pesantren

Tampak satu blok gedung perumahan guru menghadap ke taman yang hijau dan rindang

Santriwati pondok jalan-jalan di pagi hari
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menaruh prioritas utama dalam pelestarian dan penyebaran ilmu Quran Hadist, sebab penguasaan ilmu Quran Hadist merupakan syarat utama hidupnya agama Islam dan tegaknya keimanan jamaah Muslim. Sabda Rasulullah SAW:
الْعِلْمُ حَيَاةُ الْإِسْلَامِ وَعِمَادُ الإْيْمَانِ...الحدث * رواه أبو الشيخ عن ابن عباس
"Ilmu adalah hidupnya Islam dan tegaknya keimanan"
Hadist riwayat Abu Syaikh dari Ibnu Abas

Salah satu aset LDII dalam melestarikan ilmu Quran Hadist adalah Pondok Pesantren Mellenium Alfina. Alamatnya Jl. Merdeka Timur PO Box 245 Desa Lengkong Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur. Lokasinya kurang lebih 9 KM atau perjalanan 16 (enam belas) menit ke arah utara dari Kertosono. Selain mengajarkan ilmu Quran & Hadist Pondok Pesantren Millenium Alfina juga memberikan kesempatan santrinya untuk melanjutkan sekolah umum di SMP, SMU atau SMK terdekat. SMP Negeri 1 Lengkong dan SMK Negeri Lengkong dapat dicapai dengan jalan kaki dari area Pondok Pesantren.

Ponpes yang mulai beroperasi tahun 2.000 ini, berdiri di tepi jalan raya di tengah lingkungan pedesaan, dengan fasilitas antara lain;
  • Masjid Millenium Alfina dua lantai,
  • Aula / Ruang serbaguna
  • Gedung asrama putra terdiri 20 kamar
  • Gedung asrama putri terdiri 16 kamar
  • 10 unit perumahan guru
  • Ruang kantor pondok & 1 unit Ruang tamu,
  • 4 unit kamar tamu,
  • Dapur umum
  • Koperasi dan
  • 1 unit posketren.

Sebagian besar lahan dalam area ponpes adalah ruang terbuka hijau dan taman, sehingga memberikan suasana lapang dan sejuk. Ditunjang lingkungan pedesaan yang asri para santri dapat belajar dengan tenang dan konsentrasi. Biaya mondok sangat murah yaitu Rp 150.000,-/bulan (seratus lima puluh ribu rupiah per bulan), sudah termasuk uang makan dan biaya pemondokan.

Pondok Pesantren Millenium Alfina yang dipimpin oleh Ustad KH. Adi Sutrisno, saat ini mendidik 200 (dua ratus) orang siswa putra dan putri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan diasuh oleh 10 (sepuluh) orang guru. Dalam memberikan ilmu Quran dan Hadist di ponpes ini menggunakan pengantar Bahasa Jawa.

Di Pondok Millenium Alfina ini Lembaga Dakwah Islam Indonesia membuka kelas spesialis Nahwu Shorof bagi para mubaligh dan mubalighot. Pelajaran Nahwu Shorof setiap periode berlangsung selama 2 (dua) bulan atau lima kali dalam setahun. http://ns34.blogspot.com/2011/05/ustadz-kh-endang-sudrajat.html

Tampak gedung asrama santri putra berlantai dua di Ponpes LDII Millenium Alfina Lengkong Kabupaten Nganjuk

Shalat berjamaah antara siswa, guru, pengelola pondok dan masyarakat sekitar di Masjid Millenium Alfina Lengkong

Arah Perjalanan ke Pondok Pesantren Millenium Alfina Lengkong

Perak---9,9 KM/13 menit--->Kertosono---9,7 KM/16 menit--->Lengkong

View Arah Perjalanan ke Ponpes LDII Millenium Alfina Lengkong Kab. Nganjuk in a larger map

Ustadz KH. Endang Sudrajat

Belajar Nahwu Shorof Kilat di Ponpes LDII Lengkong

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tidak mengajarkan ilmu Nahwu Shorof kepada jamaah umum, mengingat tingkat kesulitan yang tinggi pada ilmu Nahwu Shorof ini. Pengajaran Quran dan Hadist di LDII dibuat semudah mungkin agar bisa diterima, difahami dan diamalkan oleh seluruh jamaah yang memiliki latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan berbeda-beda. Para Ulama LDII berpendapat, jamaah jangan sampai merasa enggan dan berat menerima kebenaran Quran Hadist karena terbentur kesulitan ilmu Nahwu Shorof yang sebenarnya hanya alat, bukan ilmu utama.

Namun demikian Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membuka kelas spesialis Nahwu Shorof khusus bagi para mubaligh dan Mubalighot di Ponpes Milinium Alfina Lengkong  Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Kelas Nahwu Shorof ini dilaksanakan secara periodik dua bulan sekali atau lima kali dalam setahun. Apabila di Universitas pelajaran nahwu shorof harus ditempuh beberapa semester namun di Ponpes Lengkong ini cukup dua bulan untuk menguasai inti dari Ilmu Nahwu Shorof. Setiap gelombang kelas ini diikuti antara 50 sampai 100 siswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Adalah Ustadz KH. Endang Sudrajat atas ijin Allah berhasil menyusun metoda kilat pengajaran Ilmu Nahwu Shorof sehingga mudah dan cepat dikuasai oleh siswa. Akan tetapi Ustadz Endang yang mantan aktifis PERSIS ini mensyaratkan peserta kelas Nahwu shorof ini sedikitnya harus bisa membaca Al Quran, dapat menulis huruf pegon dan telah menguasai makna Al Quran & Al Hadist atau sudah lulus mubaligh. Untuk benar-benar menguasai Ilmu Nahwu shorof para siswa harus mempraktekkan teori yang didapat di kelas setelah kembali ke kelompok pengajian masing-masing.

Nahwu shorof adalah ilmu tata bahasa Arab sebagai alat untuk mempermudah dalam menyampaikan, menerima dan memahami Ilmu Quran dan Hadist secara benar. Ilmu Nahwu Shorof dicetuskan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib yang mengkhawatirkan terjadinya deviasi / perbedaan atau penyimpangan Bahasa Arab Al Quran oleh berbagai etnis yang ada di seluruh dunia yang mempelajari Al Quran dan Al Hadist. Ilmu nahwu shorof dibuat sebagai standarisasi bahasa Al Quran agar tidak terkontaminasi bahasa pasaran, bahasa prokem atau dialek-dialek lokal dunia yang jumlahnya ribuan di seluruh dunia.

Kata 'NAHWU' berarti 'seperti', 'kira-kira', atau semisal', merujuk pada perkataan sahabat Ali “… nahwa qoulika” yang ditujukan pada sahabat Abu al-Aswad yang memiliki tata bahasa yang terbaik, akhlak yang mulya dan kepahaman agama yang juga kuat pada saat itu, yang dijadikan standar tata bahasa oleh sahabat Ali RA. 'SHOROF' berarti morfologi kata, yaitu perubahan bentuk suatu kata karena makna maksud yang dikehendaki. Seperti contoh:
قَالَ – ميَقُولُ – قَوْلًا – قَائِلٌ – مَقُوْلٌ – قُلْ -- لَاتَقُلْ

Profil Ustadz KH. Endang Sudrajat

Nama : Ustadz KH. Endang Sudrajat
Alamat : Jl. Merdeka Timur, P.O. BOX 254 Lengkong Kabupaten Nganjuk Jawa Timur
Lahir : Bogor, 13 Pebruari 1968
Pendidikan :
  • SD Jasinga 02 di Bogor
  • Tsanawiyah Persis di Garut Jawa Barat
  • Mualimin Persis /setingkat Aliyah di Garut
  • IAIN Syarif Hadayatullah Jurusan Akidah Filsafat di Jakarta
  • Universitas Ibnu Kholdun Jurusan Pendidikan di Bogor
  • Universitas Terbuka Jurusan Bahasa Inggris.
Pekerjaan :
  • Guru Aliyah Muhammadiyah di Bogor Tahun 1989-1994
  • SMP 02 Jasinga Bogor Tahun 1990-1994
  • Guru Mualimin Muhammadiyah Bogor Tahun 1993-1994
  • Guru Tsanawiyah Al Bakiyatul Sholihat Pasar Rebo Bogor 1991-1994
  • Guru Nahwu Shorof Pondok LDII 2002-sekarang

Ustadz Nahwu





Endang Sudrajat


TTL                              : Bogor, 13 Februari  1969
Hobby                          : Sepak Bola, Pingpong, Catur, Renang, Badminton

Pesan                           : Jadilah Mubaligh yang berguru terus dan bermurid terus

Kesan                           : Angkatan ini kompak, sersan dan happy meskipun…………………….:)









Achmad Yoko

TTL : Kediri, 8 Februari 1979
Istri : Ira Netharia Prabumulih

Anak : 

1.      Aufatillah Aisar Anjali
2.      Nabila aisar Ramadhani

HP : 081359109040 / 085735057354 / 087754130403

Pesan : 

·         Teruslah belajar karna itu adalah perintahNya
·         Jangan sombong dengan ilmu yang kau dapatkan, sebab setinggi apapun ilmu anda tetaplah.
وَََمَا اُوتِيتٌم ِمنَ العِلمِ اِلا قَلِيلا سوره الاسراء ايه 85


Kamis, 19 Mei 2011

Surat Cinta










Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Kepada mu calon istri ku …

Aku ingin menjadi lelaki terkahir dalam hidup mu, menikah adalah keharusan yang harus kita jalani untuk menyempurnakan agama kita, tapi aku tidak mau menikah hanya membuat kufur nikmat kepada-Nya, tidak menjadikan mu wanita yang istimewa seperti Aisyah, tidak menjadi adil bagi mu dan keluarga mu. Aku tidak menginginkan itu, yang aku inginkan adalah dapat membahagiakan mu didunia yang sesaat ini dan harus wajib membahagiakan mu didunia yang kekal nantinya.

Seorang wanita, yaitu kamu … 

Maafkan aku jika menyakiti mu lewat ucapan atau tingkah ku bukan untuk ingin melukai perasaan mu, tetapi melainkan hanya keegoisan ku sebagai lelaki, jumawa ku sebagai pendamping mu, dan kesombongan ku sebagai Adam.

Duhai wanita, yaitu kamu …

Aku memang kadang mengeluarkan marah ku secara berlebihan, tidak melihat kamu sebagai mahluk yang harus aku kasihi bukan dizalimi, semoga Ya Rabbi tidak akan membalas atas kekasaran ku kepada mu. Hanyalah permintaan maaf yang ingin aku ucapkan dengan setulus hati dengan berharap bahwa kamu masih menjadikan ku sebagai lelaki mu, sebagai penuntun jalan mu, sebagai Adam dalam keluarga mu.

Maafkan atas semua salah yang telah aku perbuat, atau nanti yang belum aku lakukan. Karena aku hanyalah lelaki yang selalu ditemani oleh syetan untuk membuat ku lupa akan derajat ku dan keinginan ku untuk menjaga dan mengasihi kamu sebagai titipan-Nya untuk ku. Maafkan aku wahai wanita, bila emosi ini membuat mu geram Maafkan aku wahai wanita, jika amarah ini membuat mu terisak tangis Maafkan aku wahai wanita, dalam hari-hari kedepan nantinya Maafkan aku wahai wanita, untuk segala khilaf dan nafsu ku Maafkan aku wahai pendamping surga ku kelak, maaf dan maaf

Kepada mu, wanita …

Kadang kehidupan ini memaksa ku untuk melupakan apa yang menjadi tanggung jawab besar ku kepada-Nya, melupakan yang seharusnya aku jalankan penuh dengan rasa bersyukur atas nikmat-Nya. Entah apa yang telah membuat ku alpa atas segala yang telah aku nikmati selama ini. Aku telah dipertemukan oleh kamu kembali, aku telah diberikan pekerjaan yang dapat membahagiakan mu, aku yang kadang alpa cara untuk berterima kasih kepada-Nya.

Kepada mu, wanita …

Ingatkan aku jikalau mata ini selalu bermimpi yang bukan untuk menjadi tawakal, Ingatkan aku jika lisan ini mengucapkan sesuatu yang menjerumuskan kita kepada neraka-Nya, Ingatkan aku bahwa tangan ini tidak boleh mengambil apa yang bukan menjadi miliknya, Ingatkan aku untuk terus melangkahkan kaki ini kepada jalan-Nya bersama mu dan keluarga kecil kita, Ingatkan ketika aku terlalu senang mencari kenikmatan dunia semu ini, Ingatkan aku wanita ku bahwa aku menjadikan mu pendamping ku karena rasa cinta ku kepada-Nya, Ingatkan aku untuk tetap menjadi penerang hari-hari kita, menjadi awan yang menutupi segala kemuraman dunia.

Untuk mu, calon istri ku …

Maafkan jika nanti saat meng-Ijab mu aku tidak membuat sesuatu yang istimewa dalam hari istimewa kita, kaena dasar ku untuk meng-Ijab mu adalah bukan untuk kenikmatan sesaat tetapi akupun tidak juga ingin melewatkan hari special tersebut. Yang pasti aku akan meniatkan bila saat tibanya nanti aku akan mengajak semua ciptaan-Nya untuk berseru dan mendoakan untuk Sakinah Warahmah Ma Waddah bagi kita berdua dan untuk keluarga kita berdua. Amin…Amin…Ya Rabbal Alamiin

Wa'alaikumussalam WR WB

Sahabat Pengkhianat




Puisi Ini dibuat untukmu sahabat , kau yang kami harap melindungi kami dari berbagai kendala ternyata melaporkan kami hingga kami harus dipulangkan , Hebat ...!!!  mungkin itulah pujian yang kini kau terima ....







Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari untuk terus menjadi sahabatku

Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku

Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mmpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku

Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
yang mamapu kau berikan padaku

Karena sahabat…
Kau khianati aq
dan kau cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku

Aku ingin kau jadi sahabat seumur hidupku
Tapi sebuah sungutan yg selalu ku dapat
Bila ku salah…
Sebuah nasehat yang selalu membimbingku bila ku marah
Takkan pernah jadi milikku
Kemana aku harus mencari semua???

Kau meninggalkan ku dengan alasan yang mengada-ada
Kau menarik dirimu
Di saat aku masih bertahan menyelamatkan semua
Kini apa yang bisa ku raih lagi???
Hanya tatapan dingin
Kebungkaman,kata-kata kasar dan pengkhianatan

Mengapa kau rusak hubungan ini???
Dengan kebohonganmu,kebosananmu,dan kepura-puraanmu???
Kau memang sungguh tega temanku
Kau hanya menganggap persahabatan kita
Dalam bentuik saling memanfaatkan

Kenapa aku yang kau sakiti???
Kenapa kita bisa mengenal???
Dan kenapa aku terlalu percaya padamu???

Jawaban itu takkan pernah ada sahabat
Yang ada hanyalah kerianganmu terbebas dariku
Dan kesakitanku yang sangat menyiksa

Terus ku bertanya padamu
Apakah ada kata sahabat di hidupmu??
seperti apa sahabat yang sempurna untukmu???
Dan kenapa kau tinggalkan aq??

Tapi kau takkan mau menjawab
Cuma penggalan kalimat
yang bisa kau utarakan
“Aku tak mau membahasnya”

Sudahlah sobat
sekarang cuma beribu maaf untukmu dariku
Maaf bila ku yang bersalah
Hingga persahabatan ini berakhir
Maaaf bila terus mengusik
kehidupanmu sekarang yang begitu indah


MAAF.... SEKALI LAGI MAAF…


Bila samapai kapanpun
ku takkan pernah busa menghapus
Semua bayanganmu dan kenanganmu

Meski kau telah pergi dan takkan kembali
Meski kau ingin menuntaskaku
Dan menghapus aku dari hidupmu
Dan meski kau hanya sahabat yang membawa luka bagiku

Bagiku…
Kau selalu jadi sahabatku
Selalu dalam hidupku
Karena kau adalah sahabat
Yang memiliki arti
Dari dulu sampai sekarang


By Tim UGD

GIRL CAMP

GIRL CAMP


Selamat Datang Bidadari Surga









Rizkie Dhian N. Heaven

TTL   : Jakarta, 11 Februari 1991
Alamat   : Jl. Raya Ponorogo ds. Uteran  kec. Gecer  Madiun
No tlpn : 081938944059
Hobby : Menetapi 5 bab dan 4 tali keimanan karna Alloh
Asal daerah   : Madiun Kota

Pesan : 

Cantik, Tamapan, semuanya bisa hilang. Untuk itu hiasilah hatimu dengan kebaikan dan ketakwaan. Jangan sampai cinta kita kepada manusia isa mengalahkan cinta kita kepada Alloh.

Kesan : 

Belajar Nahwu Sorof Itu memang sangant sedikit pusing sekali tapi kata pak Yoko kita tetap harus bersabar dan selalu ingt bahwa waktu yang sudah berjalan tidak akan pernah kembali lagi 

Kata mutiara:

ketahuilah waktu terus berjalan, malam berganti siang dan siangpun berganti malam, namun yang ga’ib pun tetap akan tersembunyi, dan bersama kesulitan pasti ada kemudahan.




 Fauziah

TTL        : Karawang, 10 Desember 1994
Alamat    : Jl. Wadas kab. Karawang kec. Teluk Jambe timur, Marga Barokah I
Email      : aiiuVauziaH@yahoo.com
Facebook  :Vauziah aiiu
No tlpn   : 085794044471 / 082141756313
Hobby   : Membaca, Badminton
Asal daerah : Karawang I A

Pesan   

Hargailah orang lain jika kalian ingin dihargai and…. don’t forget me

Kesan
Seruuuuuu……..!!!!!! Asik banget meskipun mikirin PR mulu hehehe…

Kata mutiara      :

“ Kegagalan adalah awal dari keberhasilan maka janganlah takut untuk mencoba”.



 Nur laily Wakidianty


TTL         :  27 Agustus  1989
Alamat     : Jl. Nitinegoro No. 51 RT 6/2 kec. Taman Madiun
Email        : Rifancahayamalam@yahoo.com
Facebook  :Laily jokam
No tlpn    :085736203113
Hobby   : Ngaji, Dengerin nasehat, masak pastinya dan ASAD
Asal daerah  : Madiun Kota


Pesan : 


Jangan memandang orang dari cantiknya, tapi pandanglah dari Akhlaknya, berhati-hatilah dalam melangkah kedepan, kalau perlu pikirkan dua kali bahkan lebih, agar tidak terjatuh pada lubang penyesalan yang sama…. Okey  !!!! jangan lupa Nahwu 34, adakan reuni hehehe 354…


Kesan : 


Nyuenengi, walau ada yang tidak bisa, tapi tetap jadi bisa juga…Semangkaaaa…..!!! semangat kawan.
Kata mutiara : Membaca lembaran-lembaran masa laluhanya dapat memupuskan masa depan, mengendorkan semangat, dan membuang waktu yang sangat berharga.



 Chomsa Ria Purnamasari

TTL  : Kediri, 10 Februari 1990
Alamat  : Ds. Sukomoro, kec. Papar  kab. Kediri Jatim
Email   : Ria.khomsa@yahoo.com
Facebook  :Chomsa ria
No tlpn   :085750345456
Hobby  : Membaca
Asal daerah  : Kediri Utara Satu

Pesan : 

Jangan Sia-siakan waktumu selama kamu masih muda. Jangan katakan tidak bisa sebelum mencoba.

Kesan : 

Walupun ikut Nahwu sorof itu bikin kepala cenat-cenut, tapi itu semua adalahsuatu tantangan yang harus dihadapi dan perjuangan yang harus dimenangkan.
Kata mutiara : Kecil dibina, remaja terjaga, muda berkarya dan bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, mati masuk surga.





Gusti Shafira Soenardi


TTL : Bekasi, 7 juli 1993
Alamat   : Jl. Lingkungan 3 Rt 10/3 No. 21 Galoer Jakarta Barat
Email  : sahpiiragusti@yahoo.com
Facebook  : Gusti Shafira
No tlpn   : 08128498568
Hobby :
Asal daerah    : Cengkareng

Kata mutiara : 

Ketika kita menaruh harapan besar kepada seseorang yang kita sayangi, maka kita harus siap merasakan kecewa. Karena terkadang,orang yang kita sayangi mempunyai kesempatan lebih banyak untuk membuat kita kecewa. ( bcbp)




Chusniati

TTL   : Pasir Agung, 19 Januari 1992
Alamat  : Pasir Agung
No tlpn  : 081335747543 / 085735427153
Hobby  : Dengerin nasehat dst..
Asal daerah  : Ujung Batu

Pesan :

Kemandirian itu lebih baik daripada ketergantungan, lagi pula memutuskan pada orang lain bukanlah kamu menunjukan bahwa kamu mengasihinya melainkan tergantung padanya.

Kesan : 

Nahwu Sorof seru Abizzzzzzz….!!!  Meski terkadang juga tidak bisa dan mendapatkan hukuman nyanyi tapi tetap semangat berhasil  “ PASTI BISA “
Kata mutiara : Hindarilah membuka-buka tabir gaib masa depan. Biarkan masa depan datang jangan cemas dengan bayang-bayang dan andai-andai Syaiton.